Kata “resiko” sudah sangat familiar di kalangan masyarakat, tetapi ketika saya mendengar kata resiko terlintas di pikiran saya beberapa pertanyaan, Yaitu apa sih sebenar nya pengertian resiko dan ada tidak sih jenis – jenis resiko yang ada di lingkungan kita terutama di bidang proyek system informasi.
Nah setelah beberapa jam browsing atau berpetualang mencari pengertian resiko dan jenis-jenisnya. Akhirnya usaha saya tidak sia-sia. Pengertian resiko ini saya dapat dari beberapa blog sumbernya bisa di baca di bawah setelah postingan ini. langsung aja kita masuk ke inti pembahasan.
Berikut adalah pengertian resiko menurut para ahli :
1. Pengertian resiko menurut A. Abas Salim
”Resiko adalah ketidaktentuan (uncertainty) yang mungkin melahirkan peristiwa kerugian (loss)”.
2. Arthur Williams dan Richard, M. H.
”Resiko adalah suatu variasi dari hasil-hasil yang dapat terjadi selama periode tertentu”.
3. Prof Dr.Ir. Soemarno,M.S.
”Suatu kondisi yang timbul karena ketidakpastian dengan seluruh konsekuensi tidak menguntungkan yang mungkin terjadi disebut resiko”
4. Sri Redjeki Hartono
”Resiko adalah suatu ketidakpastian di masa yang akan datang tentang kerugian”
5. Herman Darmawi
”Resiko adalah probabilitas suatu hasil yang berbeda dengan yang diharapkan”.
6. Subekti
"Resiko kewajiban memikul kerugian yang disebabkan karena sutau kejadian di luar kesalahan salah satu pihak”
7. Resiko menurut Ahli Statistik
Resiko adalah derajat penyimpangan sesuatu nilai disekitar suatu posisi sentral atau di sekitar titik rata-rata.
8. Sedangkan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia
"Resiko adalah kemungkinan terjadinya peristiwa yang dapat merugikan perusahaan"
Setelah saya membaca pengertian resiko dari para ahli saya bisa sedikit menyimpulkan bahwa pengertian resiko adalah suatu ketidakpastian akan hasil dari suatu pekerjaan yang bisa terjadi pada perode tertentu.
Sedangkan jenis-jenis resiko di bagi menjadi 4 bagian yaitu :
1. Resiko murni (pure risk)
Adalah suatu resiko dengan kemungkinan yang timbul hanya 2 (dua) yaitu ada kerugian (loss) atau sama sekali tidak ada kerugian (no loss atau break even).
2. Resiko khusus (partikulasis)
Adalah suatu resiko yang berasal dari kejadian – kejadian khusus dan dampak nya dirasakan dari local saja
3. Resiko spekulatif risk
Adalah suatu resiko yang kemungkinan terjadinya hanya ada 3 yaitu ad kerugian (loss), tidak ada kerugian (no loss), atau ada keuntungan (profit)
4. Resiko fundamental
Adalah resiko yang tidak menyangkut diri pribadi baik, resiko ini disebabkan oleh sikap masyarakat tertentu dan dampak nya dirasakan dari masyarakat luar.
Pada dunia teknologi terutama dibidang teknologi informasi atau sistem informasi, jenis – jenis resiko di bagi menjadi 6 (enam bagian yaitu :
1. Technologi Risk, al:
- Komponen file tidak lengkap
- Sistem operasi tidak kompatibel, device tidak dikenal
- Perangkat keras tidak mendukung (mis: resolusi monitor, resolusi printer)
- Spesifikasi tidak memenuhi
- Kualitas Network dibawah standar kebutuhan
- Browser, software tidak memenuhi
2. People Risk, al:
- Keluarnya programmer utama
- Skill/kemampuan tidak memenuhi
- Project manager tidak mampu membuat/melakukan koordinasi
- Tim yang terlibat tidak mematuhi job disk
- Tim tidak punya disiplin dan target(hanya berorientasi hasil, proses diabaikan)
3. Organizational Risk, al:
- Restruturisasi
- Pembuatan fungsi dan tugas
- Perpindahan penugasan/kebijakan
- Overload/kemampuan organisasi tidak sesuai kapasitasnya
4. Tools Risk, al:
- hasil pengembangan tidak bisa diintegrasikan
- Tools yang dikehendaki tidak dikuasai pengembang
- Versi pengembangan tidak memenuhi kebutuhan
5. Requirement Risk, al:
- Adanya pemahaman yang berbeda antar bagian yang terlibat
- Adanya batasan yang melebihi ruang lingkup
- Adanya informasi yang tidak lengkap
- Kurang detailnya proses bisnis
- Ketidakjelasan dari costumer tentang proses bisnisnya
6. Estimate Risk, al:
- Berkaitan dengan over budget, perlunya menghitung ulang akibat kesalahan estimasi
- Berkaitan denganketepatan waktu, perlunya menskedule ulang jadwal
- Berkaitan dengan Resource
Nah mudah – mudahan postingan ini bisa bermanfaat !!!!!!
Sumber : http://arieepunya.blogspot.com/2007/12/contoh-jenis-jenis-resiko.html
http://ngapackers.blogspot.com/2008/10/pengertian-resiko-menurut-beberapa- ahli.html
http://www.motivasi-islami.com/berani-mengambil-resiko/
Pengertian dan jenis resiko dalam proyek sistem informasi
Kita sering mendengar kata “proyek” di ucapkan oleh orang-orang yang ada disekitar kita. Bahkan kata proyek juga sangat sering kita temukan diberbagai tempat. Tapi tahu kah kita arti atau makna dari kata “proyek” itu apa…??
Nah postingan saya kali ini akan sedikit membahas tentang pengertian proyek, ruang lingkupnya dan contoh proyek yang ada di sekitar kita.
Proyek adalah suatu usaha atau aktifitas yang diorganisasikan untuk mencapai suatu tujuan penting yang bersifat kompleks, tidak rutin, dibatasi oleh anggaran dana serta sumber daya yang harus di selesaikan dalam jangka waktu tertentu.
Timbulnya suatu proyek disebabkan oleh beberapa factor antara lain:
• permintaan pasar yang melambung tinggi
artinya suatu kebutuhan dan keinginan masyarakat yang harus disediakan belum mencukupi atau sama sekali belum ada. Jadi timbullah proyek-proyek sebagai jalan untuk menutupi kebutuhan tersebut.
• Kegiatan pemerintah
Artinya peranan pemerintah dalam rangka mengatasi masalah-masalah yang ada dalam masyarakat. Contohnya jalan rusak. Ketika jalanan itu rusak secara otomatis pemerintah akan mengeluarkan dana untuk membuat suatu proyek perbaikan jalan.
• Untuk meningkatkan suatu kualitas produk.
Proyek menjadi sangat lah penting bagi perusahaan yang menciptakan berbagi produk. Proyek ini dilakukan untuk meningkatkan sutu kualitas produk. Ini dilakukan karena timbulnya persaingan yang tinggi antar sesame perusahaan.
Ruang lingkup pada proyek terdiri dari beberapa aspek antara lain:
1. Aspek hukum
Berkaitan dengan keberadaan secara legal dimana proyek akan dibangun yang meliputi ketentuan hukum yang berlaku termasuk :
a. Perijinan :
- Izin Lokasi :
• sertifikat (akte tanah),
• bukti pembayaran PBB yang terakhir,
• rekomendasi dari RT / RW / Kecamatan
- Izin Usaha :
• Akte pendirian perusahaan dari notaris setempat PT/CV atau berbentuk badan hukum lainnya.
• NPWP (nomor pokok wajib pajak)
• Surat tanda daftar perusahaan
• Surat izin tempat usaha dari pemda setempat
• Surat tanda rekanan dari pemda setempat
• SIUP setempat
• Surat tanda terbit yang dikeluarkan oleh Kanwil Departemen Penerangan
2. Aspek Sosial Ekonomi dan Budaya
Berkaitan dengan akibat yang diberikan kepada masyarakat karena adanya suatu proyek tersebut :
a. Dari sisi budaya
Mengkaji tentang dampak keberadaan peroyek terhadap kehidupan masyarakat setempat, kebiasaan adat setempat.
b. Dari sudut ekonomi
Apakah proyek dapat merubah atau justru mengurangi income per capita panduduk setempat. Seperti seberapa besar tingkat pendapatan per kapita penduduk, pendapatan nasional atau upah rata-rata tenaga kerja setempat atau UMR, dll.
c. Dan dari segi sosial
Apakah dengan keberadaan proyek wilayah menjadi semakin ramai, lalulintas semakin lancar, adanya jalur komunikasi, penerangan listrik dan lainnya, pendidikan masyarakat setempat.
Untuk mendapatkan itu semua dengan cara wawancara, kuesioner, dokumen, dll. Untuk melihat apakah suatu proyek layak atau tidak dilakukan dengan membandingkan keinginan investor atau pihak yang terkait dengan sumber data yang terkumpul.
3. Aspek pasar dan pemasaran
Berkaitan dengan adanya peluang pasar untuk suatu produk yang akan di tawarkan oleh suatu proyek tersebut :
• Potensi pasar
• Jumlah konsumen potensial, konsumen yang mempunyai keinginan atau hasrat untuk membeli.
Tentang perkembangan/pertumbuhan penduduk :
• Daya beli, kemampuan konsumen dalam rangka membeli barang mencakup tentang perilaku, kebiasaan, preferensi konsumen, kecenderungan permintaan masa lalu, dll.
• Pemasaran, menyangkut tentang starategi yang digunakan untuk meraih sebagian pasar potensial atau pelung pasar atau seberapa besar pengaruh strategi tersebut dalam meraih besarnya market share.
4. Aspek teknis dan teknologi
Berkaitan dengan pemilihan lokasi peroyek, jenis mesin, atau peralatan lainnya yang sesuai dengan kapasitas produksi, lay out, dan pemilihan teknologi yang sesuai.
5. Aspek manajemen
Berkaitan dengan manajemen pembangunan proyek dan operasionalnya.
6. Aspek keuangan
Berkaitan dengan sumber dana yang akan diperoleh dan proyeksi pengembaliannya dengan tingkat biaya modal dan sumber dana yang bersangkutan.
Contoh dari proyek tersebut adalah proyek perbaikan jalan, proyek pembangunan masjid, proyek pembangunan ruko-ruko dan lain-lain.
Sumber: http://denysilvanes.wordpress.com/2009/10/12/pengertian-dan-ruang-lingkup-proyek/
dengan banyak perubahan
pengertian dan ruang lingkup proyek